JAKARTA|
Kementerian Pertanian memprediksi produksi cabai di Januari 2017 naik menjadi 94.368 ton dan kebutuhannya 92.368 ton. Jumlah produksi tersebut meningkat dari bulan Desember 2016 sebesar 84.694 ton dengan kebutuhan 76.472 ton.
Kepala Biro Humas dan Informasi Kementan, Agung Hendriadi, mengatakan produksi yang meningkat itu disebabkan panen cabai yang akan terjadi di bulan Januari. Hal itu karena sejak 3 bulan sebelumnya dilakukan tanam cabai di lahan baru.
"Cabai di bulan Januari kenapa kebutuhannya tinggi, itu Januari itu produksi kira-kira 94,4 ribu ton dibandingkan Desember itu memang pada pertanaman yang panen ada Januari disebabkan pertanamannya itu telah dimulai sejak 3 bulan sebelumya, itu diperkirakan karena luas tanam kita itu pada saat yang tertinggi," kata Agung, di BPS, Jakarta Pusat, Kamis (29/12/2016).
Sementara itu, meskipun jumlah produksi dan kebutuhan pada Desember 2016 ini surplus sekitar 8.212 ton, hal ini tidak serta merta membuat harga cabai turun. Melainkan di beberapa tempat terjadi lonjakan harga, bahkan di Jakarta sempat meroket mencapai Rp 90.000/kg.
Menurut Agung, hal itu disebabkan distribusi yang tidak merata di daerah tertentu. Menurutnya, harga di tingkat petani justru rendah tetapi ketika dikirim ke tempat tujuan justru mengalami peningkatan sehingga jalur logistik nantinya akan diupayakan untuk segera dibenahi.
"Surplus sekarang masalahnya adalah distribusi itu belum begitu baik yang membuat mahal. Padahal angka di tingkat petani berkisar sekitar Rp 25.000 di Mataram jenis cabai merah besar," kata Agung.
Oleh karena itu, menurutnya untuk mengantisipasi distribusi yang belum merata, Kementan mendorong tiap rumah tangga untuk menanam cabai di perkarangan rumahnya. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan di daerah sendiri agar tidak perlu mengirim cabai dari daerah lain.
"Logistik kita di Kementan ada manajemen lokasi dan waktu tanam agar menanam cabai itu ada di mana-mana. Kita kerjasama dengan Ibu-ibu PKK misal kita dorong saja menanam cabai di rumah masing-masing," kata Agung. (detik)
Foto ilustrasi
Berita Terkait
Komentar Anda