JAKARTA|
Asisten Pengamanan (Aspam) Kasau Marsekal Pertama (Marsma) TNI Kisenda Wiranata menegaskan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah banyak memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi. Namun demikian nilai kebenaran dan keakuratan informasi, baik yang menyangkut sumber maupun aspek datanya harus menjadi perhatian penting komunitas intelijen TNI AU.
“Menyikapi banjir informasi, personel intelijen harus mampu memilah dan memilih informasi secara akurat, jangan mudah percaya terhadap informasi yang berkembang di media sosial apalagi yang terindikasi hoax, harus selalu dilakukan chek and re-check.
Penegasan Aspam Kasau tersebut disampaikannya saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Pengamanan TNI AU (Rakornispamau) tahun 2017 di Mabesau, Cilangkap Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Ditambahkan, kemampuan personel intelejen TNI AU masa kini dan masa depan harus berperan sebagai alat deteksi dini dalam menghadapi setiap ancaman terhadap negara dan bangsa. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kemampuan deteksi dini terhadap perkembangan lingkungan strategis yang ada.
“Kemampuan personel intelijen dalam mengumpulkan data intelijen untuk diolah menjadi produk intelijen dan kemampuan berkoordinasi serta bekerjasama dengan instansi terkait baik di dalam maupun di luar negeri, perlu terus ditingkatkan” jelas Aspam Kasau.
Guna mewujudkan sasaran dan prioritas kegiatan intelijen TNI AU, maka diperlukan sinergitas terhadap semua unsur terkait serta diperlukan penambahan kekuatan dan peningkatan kemampuan matra khusus intelejen TNI AU.
Hadir pada acara tersebut para Kadis Supervisi Spamau, yaitu jajaran Dinas Pengamanan dan Sandi TNI AU (Dispamsanau), jajaran Dinas Penerangan TNI AU (Dispenau) dan jajaran Dinas Survei dan Pemotretan Udara TNI AU (Dissurpotrudau).
Pada kesempatan tersebut juga menghadirkan pembicara Hikmahanto Juana Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia,dengan judul Dinamika di Laut Cina Selatan.(red)
Berita Terkait
Komentar Anda