Sutrisno Pangaribuan : BUMD Akan Selalu Dimonitor

/ Selasa, 21 Februari 2017 / 05.08
MEDAN|
Komisi C DPRD Provinsi Sumatra Utara (Sumut) mengadakan rapat kerja dengan PDAM Tirtanadi Provinsi Sumut di Tanah Karo ,Jumat (17/02/2017) siang. Adapun rapat kerja ini membahas suatu perjanjian antara PDAM Tirtanadi dengan PDAM Tirtamalem yang ada di kawasan Pemerintahan Tanah Karo.



Ketua Komisi C, Ebenezer Sitorus saat diwawancarai seusai rapat kerja menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan melakukan pendalaman tentang PDAM Tirtanadi untuk perkembangannya. Memang selama ini PDAM Tirtanadi belum memberikan PAD (Pendapatan Asli Daerah) karena belum mencapai 80 persen, namun demikian inilah yang harus dicapai, "katanya.

“80 persen belum tercapai, karena terlalu banyak yang harus dikelola dan diperbaiki. Harus meningkatkan jumlah sambungan, ketersedian air dan pastinya semua akan mengeluarkan biaya yang sedikit,” ujar Ebenezer.

Ebenezer memberikan apresiasi kepada PDAM Tirtanadi, walaupun belum mencapai 80 persen. Tapi PDAM Tirtanadi diupayakan bisa mencetak laba agar bisa memberikan PAD di Sumut, ucapnya.

Kita mengharapkan dengan adanya pembentukan perjanjian antara PDAM Tirtanadi dengan Tirtamalem Berastagi menciptakan laba untuk Tirtanadi, nanti akan dibuatkan Perdanya mengenai itu,” ungkap Ebenezer.

Anggota Komisi C Fraksi PDI Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan ST sangat mendukung perjanjian yang dilakukan PDAM Tirtanadi dengan Tirtamalem.

“Kita dari legislatif tetap akan melakukan pengawalan, monitoring agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sumatra Utara harus bermanfaat. Apalagi bisa menghasilkan PAD yang sempurna. Jika dengan perjanjian ini menimbulkan kerugian bagi PDAM Tirtanadi, sebaiknya direvisi lagi agar bisa menguntungkan BUMD,” papar Sutrisno 

Dirut PDAM Tirtanadi, Sutedi Raharjo, ST mengatakan bahwa di Lau Melas milik Tirtamalem ada sekitar 4 atau lima sumber mata air. Jadi perjanjian ini dibuat untuk mendatangkan saling keuntungan dan menciptakan win-win solution, tandasnya.

Sutedi menambahkan, kedepannya akan kita bicarakan ke Bupati, dulunya mata air ini milik Tirtamalem. Lalu kita bangun instalasi pengelolaan air. Kemudian air yang dihasilkan akan di suplai untuk wilayah Kabanjahe sekitar 30 liter perdetiknya,” tambahnya.

Bukan hanya disitu saja perjanjiannya, bahkan PDAM Tirtanadi juga akan memberikan 30 liter perdetik untuk PDAM Tirtamalem yang diambil dari Lau Melas, ucap Sutedi.

“Kita sama-sama mencari win-win solusionnya, karena kita juga mengirim 30 liter perdetik ke Tirtamalem yang diambil dari Lau Melas dan sebagian lagi dikirim kewilayah Berastagi. Harapan kita dilakukannya hal ini untuk dapat memberikan pelayanan dan air yang baik dan bersih bagi masyarakat,” kata Dirut PDAM Tirtanadi. (ROC/Sianturi)

Berita Terkait

Komentar Anda