-VES Siap Berantas Korupsi dan Bantu UKM
JAKARTA|
Brigjen Pol (Purn) Victor Edison Simanjuntak, mantan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dir Tipideksus) Mabes Polri berencana akan maju dalam perhelatan akbar pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) pada tahun 2018 mendatang.
Pemiliham Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) mendatang pria kelahiran Pematang Siantar, 16 Agustus 1957 tersebut mengaku siap mengabdi dimanapun terkait pembangunan daerah khususnya terkait upaya pemberantasan korupsi di Sumatera Utara (Sumut). Masyarakat Sumut bersorak ria menyambut komitmen salah satu putra terbaik Sumut,mantan petinggi Polri Brigjen,Pol (Purn) Victor Edison Simanjuntak (VES) untuk kembali mengabdi pada daerah asalnya.
VES menyampaikan siap melayani sebagai Gubernur SUMUT periode 2018 - 2023.
Hari ini, setelah keliling memberikan semangat dan motivasi warga Sumut, VES berkumpul dengan 30-an relawan VES dalam acara konsolidasi relawan militan dari berbagai pelaku usaha dan pembangunan Sumut.
"Bagi para pelaku usaha kota Medan, yan sudah jenuh dengan tekanan grativikasi, perizinan dengan biaya siluman, harus ada suatu perubahan dengan pemimpin yang berani dan mampu berantas korupsi.Hal tersebut sudah menjadi antara mimpi dan harapan,"ujar O Panjaitan putra batak yang lama malang melintas sebagai aktifis di Jakarta.
Ia mengatakan bahwa dengan hadirnya VES tentu akan membawa angin segar bagi harapan Sumatera Utara. (Sumut) ,khususnya para kalangam UKM dan bidang penegakan hukum korupdi. Karena,Victor yang berlatar belakang penegak hukum spesialis kasus korupsi yang memiliki rekam jejak yang baik dalam berantas korupsi semasa tugasnya di Mabes Polri,tentu menjadi modal dan sangat menjanjikan perubahan prilaku tata kelola Pemerintah Sumut.
"Bagi kami, VES ibarat Ahok Jakarta yan berani melawan koruptor, bayangkan saja,sudah dua Gubsu dan dua Walikota Medan yang masuk penjara karena kasus korupsi."Mungkin bisa saja jika VES duduk sebagai Gubsu mendatang mampu memerangi korupsi di Sumut,"tegasnya.
Saat ini kita ketahui bahwa masyarakat memandang tingkat korupsi di Sumut sudah diluar toleransi. "Saya selaku orang batak yang lahir di Sumut sebenarnya malu mendengar dua gubsu dab Walikota masuk penjara karena korupsi,"imbuhnya.
Bagaimana pembangunan bisa berjalan di Sumut,jika pemimpinnya terlibat 'korupsi terus'."Prihatin sekali saya dengan Sumut,maka itu saya sangat berharap agar masyarakat Sumut dukung VES untuk maju dalam Pilgubsu mendatang,karena diyakini bahwa VES mampu memerangi korupsi di Sumut,"tegasnya.
Terkait dengan para pelaku UKM yang selalu berjalan ditempat dan dalam posisi terjepit, karena terlalu banyak "kutipan siluman". "Pembenahan prilaku pelayanan publik yang prima, kami harapkan di pundak Vicktor E Simanjuntak,"sebutnyq.
Sebagaiamana kita ketahui bahwa VES adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1985 diketahui memiliki sejumlah konsep untuk memajukan Sumatera Utara di semua sektor, termasuk reformasi birokrasi, penguatan sektor belanja APBD, partisipasi masyarakat dan dunia usaha, dan khususnya pemberantasan korupsi.
Sebelum pensiun dari Korps Bhayangkara,nama Brigjen Pol (Purn) Victor Edison Simanjuntak sempat menjadi perhatian publik terkait penyidikan sejumlah kasus korupsi seperti kasus korupsi. penimbunan sapi, kasus korupsi di Pertamina Foundation, hingga kasus Pelindo II,penjualan kondensat milik negara di SKK Migas .
Tatkala belum ada Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), VES sudah menyidik korupsi di Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak tahun 2002, yaitu korupsi sarana kesehatan dan sarana penyimpanan dan penyaluran air bersih.
Saat itu menyidik korupsi dianggap aneh dan diejek, baik oleh polisi maupun penguasa, namun tetap tegar sampai kemudian dialih tugaskan karena menetapkan Gubernur NTT Piet Tallo sebagai tersangka.
Awal meniti kariernya di Kepolisian VES awalnya menjabat sebagai Kapolsek Parengan Tuban tahun 1985,Kapolsek di Jatirogo,Kapolsek Tuban,Kapolsek Baureno,Kapolsek Bajonegoro, dan Kapolsek di Batu, Malang.
VES juga pernah menjabat sebagai Kanit Vice Control Bareskrim Polri tahun 1995, sebelum menjadi Kapolres di NTT yakni di Ngada dan Kupang hingga tahun 2004.
Dari sana dia menjadi Karo Personil Papua tahun 2005-2008, Kabag Polsus Deputy Ops Polri tahun 2009, Kepala Pusat pendidikan Adm Polri tahun 2009-2012, Kabag Kerjasama Luar Negeri tahun 2012-2014, dan menjadi Dir Tipideksus Bareskrim tahun 2014-2015.(OP)
Berita Terkait
Komentar Anda