Edukasi Pasar Modal di Daerah Sumbagut Terganjal Minimnya SDM

/ Senin, 27 Maret 2017 / 04.04
MEDAN|
Upaya meningkatkan pemahaman masyarakat di berbagai daerah Sumatera Utara hingga kini terkendala minimnya sumber daya manusia. Sehingga fokus untuk meningkatkan basis investor dari kalangan masyarakat umum masih terkonsentrasi di Kota Medan.





Hal itu diungkapkan tim edukasi Mega Capital Securities, Alexander dan Rio kepada Okebung, Sabtu (25/03/2017), di sela-sela kegiatan regular Sekolah Pasar Modal (SPM). Kegiatan SPM tersebut berlangsung di Gedung Pusat Go Public Bursa Efek Indonesia, Jl Asia No.182, Medan.

Alexander, mengungkapkan, hingga saat ini umumnya pelaku bursa dari kalangan sekuritas masih fokus untuk menggarap pasar yang ada di Kota Medan. Kalau pun ada dilaksanakan di daerah-daerah sifatnya hanya sosialisasi dengan pemaparan materi pengenalan bursa efek dan saham secara umum saja.

"Kendala utamanya di sumber daya manusia (SDM) pelaku bursa khususnya dari perusahaan sekuritas yang memang secara jumlah belum memadai untuk melakukan edukasi hingga ke daerah-daerah," ungkapnya

Berbeda halnya ketika kegiatan sosialisasi seperti yang dilaksanakan di Medan, di sini (Gedung Perwakilan BEI) bisa dilaksanakan kegiatan Sekolah Pasar Modal secara regular. Sehingga bisa dilakukan edukasi yang lebih mendalam kepada calon investor ataupun masyarakat yang ingin mengenal secara lebih jauh tentang Pasar Modal.

"Sementara ini upaya edukasi lebih difokuskan ke Kota-kota besar lah, seperti Medan. Memang ada juga sih dilaksanakan ke daerah, seperti ke Kota Siantar beberapa waktu lalu . Tapi itu hanya dalam bentuk workshop dan sosialisasi pasar modal saja, tidak untuk edukasi mendalam seperti yang dilaksanakan sekarang ini," terang mereka lagi.

Ditambahkan, menyoal kegiatan edukasi di Kota Medan sejauh ini minat masyarakat baik dari kalangan pekerja maupun masyarakat memiliki antusias yang tinggi untuk mengikuti kegiatan SPM.

"Terbukti dari 8 bulan Mega Capital Securities hadir di Medan dan bekerjasama dengan BEI selalu rutin setiap bulannya menyelenggarakan SPM dengan peserta dari berbagai kalangan selalu diminati dengan peserta dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, pebisnis, karyawan swasta dan PNS, bahkan ibu rumah tangga juga ada," terang Alexander dan Rio bersamaan.

Dalam kegiatan SPM yang berlangsung selama satu hari itu, para calon investor atau masyarakat diberi materi pendidikan pasar modal. Materi pendidikan dasar yang disampaikan dalam kegiatan itu meliputi pengenalan bursa saham Indonesia dan regional, manfaat keberadaan bursa saham dalam sistem perekonomian, produk investasi yang diperdagangkan di lantai bursa, aturan main transaksi saham dan produk derivatif (turunan saham) hingga pengenalan dasar analisis fundamental dan teknikal ketika berinvestasi di pasar modal.

Sebagai informasi tambahan, dalam satu kesempatan beberapa waktu lalu Kepala Pusat Informasi Go Public (PIGP) Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Medan Pintor Nasution mengatakan, kegiatan SPM merupakan hasil kerjasama Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan pelaku pasar modal, baik dari kalangan perusahaan sekuritas maupun profesional lain di bidangnya dalam rangka meningkatkan literasi (pemahaman) masyarakat akan produk-produk investasi yang diperdagangkan di pasar uang dan pasar modal dengan peserta dari kalangan masyarakat luas.

Tercatat, hingga November 2016 lalu, jumlah investor pasar modal di Sumatera Utara berdasarkan SID (Single Investor Identification) telah mencapai 21.969 orang. Jumlah itu (Januari-Nopember 2016) bertambah sekira 4.069 investor baru atau 22,7% dibandingkan tahun 2015 lalu.

“Sementara dari berdasarkan Sub Rekening Efek (SRE), jumlah Investor Pasar Modal di Sumatera Utara (Januari-Nopember 2016) tumbuh sebesar 5.323 SRE, atau menjadi total 27.714 SRE,” ungkap Pintor.

“Meningkatnya antusiasme masyarakat juga terlihat dari kunjungan masyarakat ke kantor kita pada tahun ini yang telah mencapai 1.962 kunjungan. Tujuannya ada yang mencari informasi, melihat ke perpustakaan kita hingga konsultasi investasi dan go public,”tambahnya.

Dalam meningkatkan jumlah investor di Sumatera Utara, Pintor mengaku pihaknya telah melakukan sebanyak 120 kegiatan selama tahun 2016 lalu. Mulai dari Sekolah Pasar Modal, edukasi publik, business meeting, sosialisasi go public, workshop wartawan, sosialisasi tax amnesty, kunjungan, pelatihan sertifikasi WPPE, talkshow radio, forum calon investor dan sejumlah kegiatan lainnya.

Biaya Murah

Pendidikan SPM hanya membutuhkan dana sebesar Rp 100 ribu saja per peserta. Dengan biaya yang relatif sangat murah itu, sejumlah keuntungan diperoleh oleh peserta. Pertama,peserta mendapatkan edukasi dasar yang cukup komprehensif sebagai bekal untuk menjadi investor dan juga memperdalam karir di bidang pasar modal. Kedua, peserta secara otomatis tercatat sebagai investor aktif di pasar modal dan mendapatkan kartu investor.

Tujuan utama pelaksanaan SPM yang digelar secara regular setiap bulannya di seluruh perwakilan BEI yang ada di Indonesia di antaranya, memberikan edukasi yang benar tentang investasi saham, mekanisme untuk menjadi investor saham, edukasi penentuan portofolio investasi.

Kemudian meningkatkan awarness bahwa investasi saham itu mudah dan terjangkau serta memberi informasi tentang kepastian hukum dalam melakukan investasi di pasar modal.

Hingga sampai saat ini SPM telah dilaksanakan secara regular setiap bulannya dengan frekuensi pelaksanaan 2 hingga 4 kali dengan jumlah alumni yang sudah mencapai ratusan angkatan. Adapun tingkatan pendidikan yang digelar hingga 2 tingkatan dan materi yang diberikan selain menyangkut materi pasar modal konvensional juga ada diberikan materi khusus Pasar modal syariah.(khairal/okb)


Foto ilustrasi

Berita Terkait

Komentar Anda