FPII Bantah Gunakan Logo beritalima Tanpa Izin

/ Kamis, 30 Maret 2017 / 05.09
JAKARTA|
Polemik pemasangan Logo Media Beritalima dalam baliho milik Forum Pers Independen Indonesia (FPII) yang diprotes oleh pemilik logo tersebut, disikapi langsung oleh Sekretaris Nasional (Seknas) FPII Mustofa Hadi Karya dalam rapat terbatas yang digelar oleh FPII. Dalam penjelasan resminya, Seknas sudah menentukan jika pencantuman logo setiap Media yang tergabung dalam FPII harus seizin Pimpinan Perusahaan atau Pimpinan Redaksi media tersebut.



"Ada media yang merasa tidak diberitahukan logo medianya (Berita Lima) yang dimasukan ke dalam baliho digital sebagai media yang mendukung aksi FPII. Padahal sudah diumumkan jauh sebelumnya bagi wartawan- wartawan yang tergabung dalam FPII, yang siap memasang logo medianya harus membicarakan terlebih dahulu dengan pemilik media, jika disetujui, kami sebagai pengurus Setnas FPII akan memasangnya.” jelas Mustofa Hadi Karya saat dijumpai dibilangan Jakarta Selatan Rabu (28/3/2017).

Jadi para wartawan yang tergabung di FPII harus kordinasi dengan Pimpinan Redaksi dan Pimpinan Umumnya terlebih dahulu sebelum logo medianya dipasang sebagai aksi dukungan FPII.

"Ya ,kalau gak ada ijin mana berani kami pasang logonya,"ungkap pria yang biasa disapa Topan ini.

Topan menuturkan, logo Berita Lima itu dikirimkan ke group FPII oleh wartawan dari media tersebut dan wajar saja jika kami berpikir dia (yang memberikan logo) sudah mendapatkan ijin dari pimpinan redaksinya. Namun terlihat konyol, media tersebut justru membantah dalam judul beritanya ‘Dewan Pers Didemo, Ini Bantahan Berita Lima.’ yang dirilis pada Selasa (28/3/2017)," cetus Opan.

Menurut Topan, sedikitnya terdapat 200 media se-Nasional (cetak, online dan Tv local) yang mendukung aksi ke dua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) di gedung Dewan Pers (DP), DPR RI dan Kominfo, Kamis mendatang, 6 April 2017 sebagai aksi penolakan kebijakan DP mulai dari verifikasi media, QR Code, sampai kepersoalan Panja RKUHP yang dipandang FPII bisa menjadi persoalan serius terkait dengan kemerdekaan Pers di Indonesia.

"Oleh karena itulah FPII meminta agar media yang mendukung Aksi kedua FPII menunjukan dukungan tersebut dengan bersedia menyertakan logo medianya dalam Baliho Digital FPII." jelas Topan.

Diketahui, polemikpun muncul ketika PT.Media Berita Lima, selaku pemilik media “Berita Lima” dalam situsnya merilis pernyataan sikap menolak Logonya dicantumkan dalam Baliho dukungan Aksi FPII itu. “Berita Lima bukan merupakan anggota dari gerakan tersebut dan meminta agar pihak yang mencantumkan nama serta logo Berita Lima segera mencabut dan tidak menyebarkan selebaran tersebut dengan mencatumkan nama Berita Lima,” tegas Pemimpin Redaksi sekaligus CEO Berita Lima, Moch. Efendi, melalui siaran pers, Selasa (28/3/2017).

Dengan tegas, Ketua Setnas FPII-pun menyatakan sikapnya terhadap Berita Lima, bahwa FPII tidak akan pernah mencantumkan logo media-media dalam baliho digital tanpa ada ijin dari Pemilik maupun pimpinan media untuk dukungan aksi “Wartawan / Media Independen Menggugat” yang digelar FPII.

"Jika kami mengetahui wartawan Berita Lima yang menyerahkan Logo tersebut tidak mendapat izin pemilik, maka tentu saja kami tidak akan mencantumkan Logo Berita Lima dalam baliho digital," Jelas Topan menegaskan.

“ini hak jawab kami tentang pemberitaan Berita Lima dalam situsnya tersebut yang menurut saya sangat kurang pas dalam membuat pernyataan yang sudah dipublikasikan, seharusnya pimpinan media tersebut bisa lebih bijak dan santun, kami juga bersahabat dengan saudara Efendi pimpinan Berita Lima.” Pungkas Topan.

Sementara itu, terhadap tudingan yang menyebut FPII sebagai organisasi yang terlihat memusuhi Dewan Pers, dibantah tegas oleh Ketua Presidium FPII, Kasihhati.

Kepada Wartawan, Kasihhati mengatakan bahwa kehadiran FPII bukanlah musuh Dewan Pers, tetapi hadirnya FPII sebagai kontrol kinerja DP sekaligus menolak kebijakan kebijakan DP yang dianggap menyimpang dari UU Pers No.40/1999 terkait kemerdekaan pers.

# Dukungan Media Terus Bertambah #

Bambang Yudi Baskoro,selaku Wakil Ketua Presidium FPII juga menyampaikan dukungan dari teman teman media terus berdatangan,dan akan dicetak balihoo besar ukuran 6 meter X 8 meter di aksi kedua FPI.
"Baleho FPPI akan kita pampangkan di Jakarta,"tegasnya.(rel)

Berita Terkait

Komentar Anda