Jembatan Kabel Batu Lubang Senilai Rp35,5 Miliar Jadi Proyek Gagal

/ Senin, 10 Juli 2017 / 18.12
Medan - Proyek pembangunan jembatan kabel gantung senilai Rp35,5 miliar sebagai pengganti jalan berongga mirip terowongan kecil (small tunnel) yang selama ini dikenal tikungan Batu Lubang pada titik KM 7+200 hingga KM 8+200 jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Kota Sibolga, disebut-sebut menjadi 'proyek gagal' karena batal dikerjakan.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN)--II Medan, Ir Paul Ames Halomoan Siahaan, mengakui proyek jembatan berteknologi tinggi model jembatan gantung dengan kabel-kabel baja itu, memang batal dikerjakan, terutama karena faktor yang menyangkut keamanan konstruksi dan keselamatan jiwa bagi para pelintas jembatan itu nantinya.

"Batal. Proyek pembangunan jembatan Batu Lubang dengan model rangkaian kabel gantung itu memang batal dikerjakan. Disainnya dengan model kabel-kabel gantung pada lokasi atau medan bebatuan itu sangat rawan dan membahayakan. Jadi, belum tahu bagaimana tindak lanjutnya apakah direvisi dulu atau memang batal sama sekali," ujar Paul Ames Halomoan Siahaan kepada SIB di sela-sela acara Halal Bi Halal keluarga besar BBPJN-II di aula Asrama Haji Medan, Rabu pekan lalu (5/7).

Semula, kepala satuan kerja perencanaan pembangunan jalan (Satker P2JN) Ir Buyung Sitompul (ketika itu) menyatakan perencanaan untuk pelaksanaan konstruksi atau pembangunan jembatan Batu Lubang dengan model jembatan kabel tersebut sudah matang, seperti halnya rencana proyek Jembatan Tano Ponggol di Samosir yang juga sebagian fisiknya menggunakan kabel.

Namun, pasca pergantian Ka Satker P2JN dari Buyung Sitompul kepada Juara Siahaan karena Buyung maju sebagai salah satu calon Bupati Tapanuli Tengah dalam Pilkada Tapteng baru-baru ini, proyek jembatan kabel Batu Lubang itu mendadak senyap dari bursa dan agenda pembangunan jalan dan jembatan di lingkungan BBPJN-II.

Di lain pihak, mantan Kasatker P2JN di BBPJN-II Ir Buyung Sitompul MT, mengakui kelanjutan proyek tersebut memang akan sulit terlaksana bila tidak didukung peran serius dari kalangan warga setempat atau putra daerah yang mengerti tentang konsep dan misi pembangunan. Namun, Buyung sebagai kandidat calon Bupati itu tidak menanggapi serius adanya sinyalemen batal atau gagalnya proyek tersebut berkaitan dengan kekalahannya sebagai calon Bupati Tapteng tersebut.

"Terus terang, walaupun proyek Jembatan Kabel 'Batu Lubang' itu sudah masuk dalam daftar proyek strategis nasional, akan sulit terlaksana kalau tidak melibatkan orang atau putra daerah, khususnya yang berasal dari Sibolga atau Tapteng. Memang ada beberapa pejabat di Kementerian (PUPR) dari kalangan putra daerah atau 'anak Tapteng', tapi saya lihat masih terlalu 'junior' dan belum begitu berpengaruh. Kita lihat sajalah nanti bagaimana realisasinya," katanya kepada SIB ketika dikonfirmasi SIB melalui telepon selulernya.

Secara ringkas, hal itu memang diakui Kepala BBPJN-II Paul Siahaan dan Ka Satker P2JN sekarang (Juara Siahaan), bahwa upaya percepatan pembangunan jembatan kabel gantung di Batu Lubang itu memang tidak terlepas dari kesempatan dan peluang si 'perancang'nya (Buyung Sitompul) dalam bursa pemilihan calon kepala daerah (Pilkada Tapteng).

"Ketika itu proyek diupayakan kan berkaitan dengan peluang Buyung ikut Pilkada Tapteng. Tapi secara khusus saya tidak tahu kronologinya karena saya belum lama bertugas menggantikan beliau. Hanya saja setahu saya proyek jembatan Batu Lubang ini bukan proyek strategis nasional seperti proyek jalan Balige By Pass atau proyek Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Datanya pun tidak ada pada saya," ujar Juara Siahaan ketika dikonfirmasi lanjut, Sabtu siang (8/7) kemarin.

Pasca perencanaan pada 2012 lalu, proyek jembatan non standar Batu Lubang senilai Rp35,5 miliar ini akan menempuh 16 tahapan konstruksi, yang sudah menempuh proses analisa geoteknik mulai penelitian sampel kekerasan bebatuan sekitar untuk jaminan kekuatan dan daya tahan jembatan dengan kabel-kabel prategang, pemasangan-peletakan angkur-abutmen, pengecoran 1 hingga 13 yang sejalan dengan penarikan tendon kabel-kabel penggantung, pemasangan traveller, hingga pengujian pengaruh rangkak susut beton untuk daya tahan atau masa pakai 100 tahun ke depan.

 

Source

Berita Terkait

Komentar Anda