Anggota DPR RI : Pemerintah Jangan Asal Blokir Medsos

/ Senin, 07 Agustus 2017 / 06.06
YOGYAKARTA|
Isu pemblokiran sejak setahun terakhir sering muncul di media, dari pemblokiran situs Islam beberapa kali, serta isu pemerintah akan memblokir Facebook, Twitter, Google karena mangkir pajak dan berkonten negatif, sampai pemblokiran Telegram karena dianggap tidak batasi obrolan berbau radikalisme.



Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Dr. Sukamta angkat bicara, seharusnya Pemerintah membuat aturan berupa Peraturan Pemerintah (PP) yang spesifik mengenai pemblokiran atas sebuah situs atau aplikasi berbasis elektronik.

"Saya rasa tanpa aturan yang jelas secara teknis pasti akan timbul masalah. Apalagi cara kerja pemblokiran belum ada pedoman yang jelas dan baku," ujar Sukamta saat Diskusi mengenai Pemblokiran Medsos, Jumat (04/08) malam di Rembug Kopi, Jalan Veteran Yogyakarta.

Ditambahkannya, seharusnya dilakukan pembinaan terlebih dahulu sebelum dilakukan pemblokiran. "Pemblokiran jadi jalan terakhir setelah pembinaan dan peringatan sudah dilakukan tapi tidak membawa hasil," tambahnya.

Dengan tegas dihadapan para Netizen, Akademisi, dan Blogger, Sukamta mengatakan sebaiknya Pemerintah menghindari asal main blokir sedangkan fiksasi belakangan, karena hal ini dapat mengancam kehidupan berdemokrasi di Negara Indonesia. "Jangan sampai kebebasan masyarakat yang dilampiaskan melalui medsos akan dihilangkan. Sedangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 diatur siapapun bebas mengeluarkan pendapat," tegasnya.

Ahli Sosiologi dan Komunikasi Dr. Sidiq Jatmika menyatakan pemblokiran itu seharusnya kepada kontennya bukan pada situsnya, karena mengacu pula pada Delik Pers bahwa hal-hal yang tidak boleh diungkapkan didepan umum ada norma-norma yang mengaturnya. "Tidak membuat berita Hoax dan memberikan pengaruh negatif, serta menempatkan simbol-simbol Negara yang benar dan tepat," katanya.

Ahli IT Dr. Andri Setiawan menyebutkan pemblokiran terhadap situs dan medsos merupakan suatu tanda kemunduran zaman. "Kalau semua akses internet diblokir apakah kita akan mengalami suatu kemunduran namanya," katanya. (ryan/ewi)

Berita Terkait

Komentar Anda