Ilegal, Lima TKW Dideportasi Dari Malaysia

/ Senin, 18 September 2017 / 09.10

lima tenaga kerja wanita asal Sumut | ist
Deliserdang - Top Informasi

 Lima Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Sumatera Utara masing-masing Ratih Puspa Sari, warga Desa Jati Kesuma, Ramlah dan kakaknya Riski warga Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Farida Sinaga warga Pematang Siantar, Maymunah warga Batang Serangan, Kabupaten Langkat dan Nilawati warga Sei Putih, Medan Petisah yang bekerja secara ilegal di Malaysia didportasi dari Kuala Lumpur, Malaysia. Kelimanya tiba di Bandara Kualanamu pada Jumat (15/9) setelah sebelumnya transit dari Jakarta.

 Informasi diperoleh, kelima TKW ini masuk ke Malaysia melalui jalur ilegal dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Kelimanya sudah bekerja sekira setahun namun tidak diberikan gaji oleh majikan tempat mereka bekerja. Tidak terima dengan perlakuan majikan mereka, kelima TKW ini pun kabur dari tempat mereka bekerja hingga akhirnya diamankan Polisi Diraja Malaysia. Selanjutnya kelimanya pun diserahkan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia.

 Pihak KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia pun memulangkan kelimanya ke Indonesia. Saat tiba diterminal kedatangan domestik Bandara Kualanamu, kelima TKW ini disambut petugas Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Medan . Setelah dilakukan pendataan di pos pelayanan kedatangan BP3TKI di Bandara Kualanamu, selanjutnya kelima TKW ini dipulangkan ke daerah masing-masing.

 Kordinator Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Pos Pelayanan di Bandara Kualanamu Suyoto didampingi Ali Imran Sinaga kepada wartawan membenarkan pihaknya telah memfasilitasi lima TKW Indonesia asal Sumatera Utara ,” para TKW tersebut masuk ke Malaysia melalui jalur tidak resmi dengan menggunakan paspor pelancong kemudian bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Berdasarkan pengakuan mereka, kelima TKW tersebut mau dipekerjakan karena tergiur iming-iming upah tinggi oleh agen namun sesampainya di tujuan tidak sesuai kenyataan bahkan ditempatkan sebagai pembantu rumah tangga,” terang Sutoyo.

 Karena tidak sesuai dengan yang dijanjikan , kelimanya pun melarikan diri dari majikan tempat mereka bekerja hingga akhirnya diamankan Polisi Diraja Malaysia dan diserahkan ke pihak KBRI. Dirinya pun agar warga Indonesia tidak tergiur dengan iming-iming oleh oknum yang mengaku sebagai agen TKI,” jika ingin bekerja keluar negeri hendaknya melaui jalur resmi, termasuk mendatangi setiap kantor BP3TKI yang ada di Provinsi maupun Kabupaten/Kota sehingga kejadian seperti ini tidak terus terulang,”pungkasnya. (DS)

Berita Terkait

Komentar Anda