Ratusan Pelaku UKM di Medan Kumpul Membahas Kedaruratan Transformasi Bisnis Digital

/ Kamis, 26 Oktober 2017 / 21.15
Lebih dari 200 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Medan berkumpul dalam kegiatan Kenduri e-UKM yang digelar Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) di Hotel Polonia Medan, Kamis (26/10/17).

Mereka berkumpul untuk mempersiapkan langkah kolaboratif dalam menghadapi transformasi digital, yang kini menjadi kedaruratan bagi bisnis UKM, yang kebanyakan masih mengandalkan model dagang fisik konvensional.

Ketua Umum idEA, Aulia Marinto mengatakan, perubahan yang terjadi dengan cepat dari kemajuan teknologi di dunia bisnis  menjadi latar belang perlunya kolaborasi berkelanjutan antara stakeholder (idEA, pelaku-UMKM, pemerintah pusat dan daerah serta media). Kolaborasi tersebut salah satunya melalui workshop yang mengajak para pelaku UMKM untuk bertransformasi ke era digital, agar pelaku bisa beradaptasi dan bersinergi dengan para pelaku ekonomik digital di Indonesia.

"Transformsi Digital lelah menghasilkan "kedaruratan" bagi setiap brand dan pemilik usaha di Indonesia. Untuk itu UKM di Indonesia haruslah bersinergi dengan para pemangku kepentingan di daerah dan stakeholder untuk melakukan transformasi bersama," kata Aulia.

Kedaruratan itu, papar Aulia, antara lain adalah ketidaksiapan brand dan pemilik usaha terhadap perubahan dunia dan teknologi yang begitu cepat dan dinamis. Serta era globalisasi pasar bebas, yang membuat waktu menjadi sempit untuk UKM melakukan persiapan. Dimana kondisi tersebut mengharuskan produk-produk dalam negeri mempunyai daya saing yang tidak kalah dengan barang impor.

Untuk menghadapi kedaruratan itu pula, perlu ada prioritas transformasi digital pelaku UKM di Indonesia, antara lain terkait Infrastruktur Database UKM guna pemetaan data komprehensif untuk mengembangkan program pemberdayaan UKM yang terstruktur dan terarah. Serta Infrastruktur Edukasi, jangka pendek bagi ahli informal (street smarts) dan jangka panjang bagi ahli formal (smart book).

"Perlu pula Infrastruktur daya saing agar UKM kita mendapatkan akses terhadap manajemen modern, keberpihakan kebijakan pemerintah atas keadilan dan manfaat bagi putra-putri Indonesia yang membangun perusahaan digital rintisa (digital startup) dan UKM online," tukasnya.

Kenduri e-UKM mendapatkan sambutan dan dukungan baik dari Dinas Koperasi dan UKM Kola Medan, Komunitas UKM Medan dan para pelaku UMKM Medan dan sekitarnya. Dialog yang terjalin selama workshop mengenal tantangan dan harapan para pelaku UMKM kota Medan menjadi catatan idEA dalam menyusun program lanjutan di lahun 2018.

Kenduri e-UKM tidak akan berhenti di Kota Medan, namun akan terus menyasar kota-kota lainnya di lndonesia, dengan harapan menjadi program yang secara berkesinambungan dapal meningkatkan kompetensi para pelaku UMKM. Di tahun2018 ini, Kenduri e-UKM akan digelar di 10 Kota besar di Indonesia.

Berita Terkait

Komentar Anda