Topinformasi, Jakarta - Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi telah sebulan beroperasi. Namun, minat pengendara truk untuk menggunakan jalan tol tersebut masih minim. Tarif yang dinilai cukup mahal dan belum terkoneksinya tol tersebut dengan jaringan tol lainnya menjadi dua alasan utama.
Paul Ames Halomoan, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) II, mengatakan tol Medan-Tebing Tinggi memiliki total panjang 61 km, sementara yang telah beroperasi sepanjang 42 km. Jalan tol yang akan menghubungkan Bandara Internasional Kualanamu dengan Kota Medan ini dikenakan tarif Rp 981 per km.
"Kalau mobil kecil banyak memakai tol karena tidak terasa Rp 41 ribu. Tapi untuk truk mereka mikir daripada membayar Rp 100 ribu lebih baik menggunakan jalan lain, uangnya bisa pakai untuk makan," ujarnya di Kualanamu, Sumatera Utara, Selasa, 21 November 2017.
Paul mengaku beberapa sopir truk mengusulkan keringanan tarif. Namun, kebijakan terkait "diskon" tarif jalan tol berada pada PT Jasamarga Kualanamu Tol sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Direktur Utama PT Jasamarga Kuanamu Tol, Agus Suharjanto, tidak menampik jika penggunaan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi masih didominasi kendaraan golongan I. Pangsa kendaraan golongan I mencapai 80 persen dari total kendaraan per hari yang mencapai 8.000-9.000 unit.
"Memang masih dominan golongan I, yang kendaraan besar sedikit lebih mahal. Tapi kalau dilihat dari operasional kendaraan itu sebenarnya tidak mahal," ucapnya.(Tmpo)