Kisaran
Tim Monitoring Elpiji 3 Kg Kabupaten Asahan harus menelan kecewaan kepada pihak Pertamina. Pasalnya kunjungan tim ke Pertamina mempertanyakan surat tim terkait kecurangan sejumlah pangkalan melakukan penjualan gas subsidi kepada masyarakat. Namun surat yang dikirim sejak 7 November 2017 belum ada jawaban yang memuaskan.
"Kami sengaja jemput bola untuk mengetahui jawaban atas surat tim. Namun jawaban belum juga kami terima, " kata Ketua Tim Monitoring Elpiji 3 Kg Kabupaten Asahan, Bahrum, Senin, (20/11) sekira jam 09.00 wib usai mengunjungi Pertamina Medan.
Bahrum yang didampingi anggota tim, Jamiat dan Suryandi menjelaskan, kunjungan hanya diterima salah satu staf Pertamina. Karena pejabat Pertamina yang mengurus Elpiji 3 Kg wilayah Asahan tidak lagi di tempat.
Selain tim juga melaporkan sejumlah persoalan Elpiji diantaranya tidak adanya laporan pihak agen kepada tim atas pendistribusiannya ke Pangkalan. Kemudian Pangkalan yang tidak memiliki izin dari Pemkab dan persoalan lain.
"Seharusnya persoalan Elpiji di Asahan bisa kita bahas sampai tuntas, karena yang berwenang tidak ada, lagi lagi kita terpaksa menunggu jawaban," ungkap Bahrum.
Harapan tim, kata Bahrum, pihak Pertamina bisa secara cepat, tepat dan tuntas menyikapi persoalan gas subsidi, agar persoalan Elpiji bisa teratasi dan terkendali.(rial)
Ket Gambar : Tim Monitoring saat berkunjung ke Pertamina Medan