Gawat..!!! Diduga Selewengkan Dana Bos Guru Honor SMKN 2 Demo

/ Sabtu, 16 Desember 2017 / 00.05
Kisaran 

Puluhan guru dan alumni SMKN 2 Sei Renggas Kisaran Asahan kembali melakukan aksi unjuk rasa, kali ini aksi unjuk rasa dilakukan di kantor UPT Disdik Propinsi Sumut Kisaran serta kantor Kejaksaan Negeri Kisaran , Kamis (14/12/2017) sekira pukul10.00 wib.

Aksi unras tersebut terkait dugaan penyelewengan dana bantuan operasional sekolah (BOS) tiga triwulan terakhir senilai Rp 1,2 Milyar serta beberapa persoalan atas kebijakan kepala sekolah yang anggap  telah membuat citra pendidikan buruk membuat puluhan alumni dan guru honorer SMK Negeri 2 Kisaran gelar aksi demo mengadukan kepala sekolahnya Zulfikar untuk dapat mempertanggung jawabkan keuangan yang telah diterimanya.

Keterangan Sopar Manurung salah seorang guru honor SMKN 2 Sei Renggas yang belum mendapatkan honor mengatakan agar UPT Disdik Propinsi tidak menggelontorkan dana BOS pada triwulan ke empat ini, agar persoalan keuangan di sekolah kami tidak semakin runyam, penerimaan dana BOS yang lalu hingga kini belum ada pertanggung jawabannya, dan kami pun juga belum diberikan honornya, ujarnya.

Sopar Manurung juga mengatakan selain persoalan keuangan, kepala sekolah SMKN 2 Sei Renggas Kisaran Zulfikar juga melakukan perbuatan yang tidak sepatutnya dengan menahan dan tidak mengeluarkan ijasah bagi siswa yang telah lulus pada tahun 2016 / 2017 tanpa adanya alasan yang jelas.

SMKN 2 Sei Renggas ini setiap triwulan mendapatkan  bantuan sebesar 400 juta dari dana BOS sebanyak tiga kali sampai triwulan ke tiga namun kita menyayangkan   bantuan pemerintah tidak dimanfaatkan secara baik ,seperti untuk  kepentingan sekolah dan siswa, dan ini dapat dibuktikan dari minimnya peralatan praktek yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh siswa sehingga para guru kesulitan untuk memberikan materi praktek kepada siswanya. 

Disamping itu, siswa yang masuk pada tahun ajaran baru 2017 ini juga belum diberikan atribut sekolah sehingga mereka membeli sendiri padahal sudah menjadi kewajiban pihak sekolah menyediakannya karena sudah dianggarkan, katanya.(rial)


Ket Gambar : Para guru yang melakukan aksi

Komentar Anda

Berita Terkini