Program Kartu Prakerja Jelimet Dan Ngawur

/ Selasa, 05 Mei 2020 / 20.50
BINJAI : Program Kartu Prakerja yang disiapkan pemerintah saat ini menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat,  Terkait hal tersebut menurut Walikota Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Binjai,  Eddy Aswari Program kartu prakerja Jelimet
" Menurut saya Program kartu prakerja ini jelimet entah kayak mana-mana, Itukan kampanye Jokowi di Tahun 2019 untuk prakerja pelatihan segala macam di anggarkan Rp 5,6 triliun dengan dampak Covid-19 ini udah ngawur lagi, " kata Eddy Aswari, Selasa (5/5/2020).
Eddy mengatak seharusnya program prakerja ini harus sampai ke masyarakat dengan cara diberikan pelatihan sesuai dengan keahliannya sehingga nantinya para pecari kerja bisa menyambung hidupnya.
" Ini sekarang pelatihan suka-suka saja bisa online jadi gak mungkin sedangkan masalah -masalah pelatih ini ada tentang Pretest dan post test setelah itu diadakan kuisioner ditanya kemampuan para pencari kerja maka nantinya akan muncul di mana titik lemah di sanalah dilakukan evaluasi kedepannya, " imbuhnya
Menurut Eddy Aswari juga mencurigai ada ihak yang mengambil keuntungan dari Program Prakerja yang menghabiskan biaya negara hingga mencari Rp 5,6 Triliun.
" Aneh aja anggaran sampai 5,6 Triliun dari hal ini ada yang diuntungkan bukan para pencari kerja dapat bantuan, tapi penyelenggaraan platform itu yang dapat keuntungan, " ucapnya.
Eddy juga mempertanyakan keberanian aparat penegak hukum untuk melakukan pengawasan pelaksanaan program prakerja
" Berani apa tidak penegak hukum, sedangkan pelaksana untuk pembuatan kartu program prakerja saja itu ratusan miliar apakah proses pengadaan barang dan jasas udah melalui proses yang benar apa tidak, " tandasnya. (Ismail)

Teks foto: Walikota Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Binjai,  Eddy Aswari. 

Berita Terkait

Komentar Anda