TOPINFORMASI.COM,PALU_Guna meningkatan pelayanan publik berbasis HAM di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Tengah, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu ikuti Rapat Pelaksanaan Pembinaan Lembaga Publik Berbasis HAM dan Pelatihan Bahasa Isyarat Tingkat Dasar bersama Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Sulteng, Rabu,(17/5) pagi.
Berlangsung di Aula Bangsal Garuda Kanwil Kemenkumham Sulteng, Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Budi Argapa Situngkir, dengan didampingi para pejabat juga Pimpinan Tinggi (Pimti) Kantor Wilayah .
Diikuti oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Sulawesi Tengah sebagai peserta, pada kegiatan ini diselenggara penguatan terkait pelayanan publik berbasis HAM pada setiap UPT yang dilanjutkan dengan pelatihan bahasa isyarat kepada para petugas.
“Layanan berbasis HAM menjadi prioritas kita semua, saya minta seluruhnya bisa menjawab tantangan ini, diujung nama kementerian kita tercantum kata HAM dibelakangnya, oleh karena itu bukan hanya penting saja tetapi wajib kita tegakkan,” ucap Budi dalam pembukaan.
Pada kesempatan itu para peserta dibekali pengetahuan-pengetahuan terkait Basindo (Bahasa Isyarat Indonesia) yang didalamnya dibahas mengenai bagaimana cara berinteraksi dengan seorang disabilitas tuli serta budaya-budaya mereka dalam berinteraksi.
Materi tersebut pun dibawakan oleh, Berlian Arta Uli Hutajulu, selaku perwakilan tim dari Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Sulawesi Tengah yang diundang menjadi narasumber pada kesempatan tersebut.
Kepala Urusan Kepagawaian dan Tata Usaha LPKA Palu, Putu Busana, bersama satu orang stafnya, Sindy Karolin, mengikuti kegiatan tersebut dengan simak dan seksama.
“Pelatihan Bahasa isyarat ini akan menjadi bekal penting kami untuk meningkatan pelayanan berbasis HAM di instansi kami, Mengingat, terkadang ada beberapa pengujung atau pembesuk di LPKA Palu yang memiliki keterbatasan fisik, tentu ini sangat bermanfaat untuk kami,” ujar Putu Busana.
Sebelumnya, Kakanwil Kemenkumham Sulteng, Budi Argap Situngkir, juga menyebutkan bahwasanya pemilihan Bahasa isyarat sebagai salah satu materi pelatihan pada hari ini adalah sebagai bentuk keseriusan kanwil Kemenkumham Sulteng dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang lengkap serta mencakup semua.
“Seperti yang saya katakan sebelumnya HAM adalah bagian yang wajib dari kita untuk ditegakkan, oleh karenanya latihan Bahasa isyarat dipilih untuk memperluas cakupan pelayanan kita sampai kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada,” tambahnya. (ant)
HUMAS LPKA PALU
