Batubara. Topinformasi.com
Manager PKS PTPN lV Gunung Bayu, Rahyumi Arsa didampingi Maskep, Ramdani Damanik, akui terjadi rembesan limbah yang mengalir ke sungai. Namu Rahyumi Arsa membantah telah menerima surat pemberitahuan dari kelompok budidaya ikan air tawar Teratai Mangkai Lama. Jumat 10/1/2024.
Sementara surat nomor 140/01/ML/1/2025 jelas di tujukan kepada Manager PKS PT Gunung Bayu yang ditandatangani oleh Kepala Desa Mangkai Lama, Sardalisyah pada 2 Januari 2025 itu tidak pernah diterima pihak PTPN lV Gunung Bayu.
Dalam surat, Sekretaris Kelompok budidaya ikan air tawar Teratai Dusun X Desa Mangkai Lama, Ngatinah (49) menerangkan, pada hari Rabu Tanggal 1 Januari 2025 telah terjadi kematian masal ikan nila yang berada di Kerambah Jaring Apung dan ikan liar yang berada di dalam Danau di Dusun X Desa Mangkai Lama.
Dari hasil pengamatan dan hasil survei yang telah kami lakukan dilapangan bersama Dinas Lingkungan Hidup, indikasi kematian ikan ikan tersebut kemungkinan di sebabkan oleh pembuangan limbah dari Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) Perk.Gunung Bayu, yang mana limbah tersebut masuk ke lokasi kerambah budi daya ikan yang di kelola oleh Kelompok Teratai. dan mengakibatkan matinya ikan nila yang ada dalam Kerambah Jaring Apung sebanyak 5400 ekor (1800 kg), diperkirakan kerugian sebesar Rp 70.400.000 (Tujuh puluh juta empat ratus ribu rupiah)
Berkenaan dengan hal tersebut diatas dimohon kepada Bapak Manager Gunung Bayu untuk menindak lanjuti laporan kami."beber Ngatinah dalam surat.
Namun saat ditemui diruang kerjanya, Kamis 9/1/2025 sekitar pukul 15:00 Wib, Rahyumi Arsa menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menerima surat yang dimaksud.
"Sampai saat ini kami tidak ada menerima surat dari kelompok budidaya ikan air tawar yang ada di Desa Mangkai Lama. Bahkan kami mengetahui persoalan ini dari pemberitaan, "ujarnya.
Menanggapi soal dugaan matinya ikan-ikan milik kelompok Teratai Mangkai Lama akibat tanggul limbah PKS Gunung Bayu jebol, sehingga limbah masuk ke sungai dan lokasi kerambah, Rahyumi Arsa mengatakan, "pihaknya masih menunggu hasil Lab dari Dinas Lingkungan Hidup", katanya.
Selain itu, Rahyumi Arsa juga menjelaskan , pada 29/12/2024 benar terjadi tanggul limbah itu longsor akibat hujan deras dan dorongan air dari danau resapan. Setelah dilakukan pengecekan, diketahui ada rembesan yang mengalir ke sungai."kata Rahyumi Arsa. (dr)