Topinformasi.com||Medan
Medan, 28 Maret 2025 – Aksi pencurian kendaraan bermotor kembali terjadi di Medan. Dua unit sepeda motor milik warga raib di sebuah kos-kosan di Jalan Masjid Taufik. Korban, Desi Sitohang, kehilangan sepeda motor Honda Beat tahun 2019 BK 6362 RBC, sementara Fery Harapenta kehilangan Honda Supra GTR 150 BK 5159 ALA.
Kedua korban telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Medan Timur sekitar pukul 15.00 WIB. Namun, alih-alih mendapatkan respons cepat, mereka justru diminta menunggu di lokasi kejadian untuk pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP). Sayangnya, hingga berjam-jam berlalu, petugas Reskrim Polsek Medan Timur tak kunjung datang.
Merasa kecewa dengan lambannya penanganan, korban akhirnya menghubungi media untuk menyampaikan keluhan mereka. Salah satu korban mengenal seorang wartawan dan berharap ada perhatian lebih terhadap kasus ini. Tim media kemudian mencoba melakukan konfirmasi dan meminta kejelasan tindak lanjut kepada Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, Iptu Hervan Lian Siahaan, S.H. Namun, upaya konfirmasi melalui komunikasi seluler tidak direspons oleh pihak kepolisian.
Lambannya respons dari aparat penegak hukum dalam menangani laporan kehilangan kendaraan bermotor ini semakin mempertegas kekhawatiran masyarakat. Jika kasus pencurian yang jelas merupakan tindak pidana saja tidak segera ditindaklanjuti, bagaimana nasib laporan-laporan lain yang membutuhkan perhatian serius?
Kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian terus diuji. Polisi yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memberikan perlindungan justru menunjukkan sikap lamban dan kurang tanggap terhadap laporan warganya. Pertanyaan pun muncul: apakah masyarakat harus mencari jalur lain untuk mendapatkan keadilan?
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tindakan lebih lanjut dari pihak Polsek Medan Timur. Masyarakat kini bertanya-tanya, apakah keadilan masih berpihak kepada mereka, ataukah kepolisian semakin kehilangan fungsinya sebagai pelindung dan pengayom rakyat?
(F.S – Tim Top Informasi)
